Selasa, 10 Februari 2015

Mengintip Sisi Kehidupan Ala Bene Dion

Standard


Cover tampak depan
Tak ada mimpi yang realistis. Kecuali kau berjuang dan membiarkan alam menjadi saksi kau berlari. Biarpun sekalinya kau pernah merangkak, lututmu itu tak akan kuat terus menerus menopang hingga kau memutuskan untuk kemudian berdiri dan berlari.


“Ikuti jalan Tuhan. Jangan langsung nyerah. Pokoknya, kekmana pun susahnya perjalanan hidp, walaupun ngeri-ngeri gimana gitu, kalo dijalani  serius dan tetap berusaha, pasti ujung-ujungnya sedap juga. Kalo kata orang Medan, hidup itu ‘ngeri-ngeri sedap’.” – Ngeri-Ngeri Sedap, Bene Rajagukguk.



Cerita seorang pemuda batak dalam menaklukan dunia dengan kisah-kisahnya yang kocak sekaligus dapat jadi cerminan untuk lebih optimis menjalani kehidupan yang tidak selamanya menyenangkan ini.

Ngeri-Ngeri Sedap adalah buku perdana dari seorang Stand-up Comedian Bene Dionysius Rajagukguk yang bergenre Personal Literature. Buku setebal 206 berisi sebelas cerita seputar kehidupannya yang  ‘Ngeri-ngeri sedap.’ Bahasa yang dipakai oleh Bene adalah bahasa Indonesia yang ketika kita melafalkannya akan masih terasa kental kebatakannya. Seperti “Kesan pertama di Jogja tentu aja kaget. Apalagi pas makan. Makjaaaannggg, kok manis kali semua makanan ini!!!


Bagi saya sendiri, buku ini sudah saya tunggu-tunggu kelahirannya. Dari wacana, hingga Bene katanya harus merombak sebagian besar isi buku dan mengganti judul. Sampai pada  oktober 2014 Ngeri-ngeri Sedap resmi diluncurkan. 


Sedikit susah saya mencarinya. FYI, saking tidak ada gramedia di sekitar tempat tinggal, saya harus memesan dulu ke toko buku terdekat dan akan dihubungi kembali ketika sudah ada stok. Beberapa minggu berlalu, tak ada kabar melintas perihal buku yang saya pesan. 2 bulan sudah saya lelah menunggu dan akhirnya memutuskan untuk memesan di salah satu toko buku online di daerah Jogja. Memuaskan, tak ada satu minggu telah ada pada genggaman.




“Doaku singkat. Cuma itu. Memang cuma itu yang ingin aku ungkapkan; betapa bersyukur dan berterimaksihnya aku sama Bapak dan Mamak. Orang tua yang begitu kucintai. Aku ngerasa, dengan segala keterbatasannya, Mamak dan Bapak udah ngasih yang terbaik dan terhebat dari yang mereka mampu. Jadi, kenapa  nggak bersyukur?” – Ngeri-Ngeri Sedap, Bene Rajagukguk.


Kisah tentang perjuangannya bisa mematahkan anggapan orang-orang ketika ia ingin melanjutkan sekolah ke Pulau Jawa, ketika ia akhirnya masuk UGM, mencari beasiswa dan lulus predikat cumlaude. Perjuangan Bene untuk menutupi kekurangan ekonominya ketika kuliah di Jogja dimulai dari mencari beasiswa kemudian ia berhasil mengikuti ajang Stand-up Comedy Indonesia 5 hingga ia mulai banyak dikenal orang. Lainnya, Bene juga bercerita tentang bagaimana ia harus sering pindah rumah karena kepindahtugasan Bapaknya dan GAM.

Lewat buku ini ia juga sedikit-banyak memperkenalkan budaya batak dan keluarganya. Bukan Bene yang saya kenal melalui bit-bit lucu tentang mamaknya ketika Stand-up comedy kalau tak menyisipkan kelucuan, pelitnya, dan kepolosan  mamaknya juga di bukunya. Mungkin 3 kata sifat tadi itulah yang dapat menggambarkan Mamaknya dan saya biarkan liar ketika membaca tiap babnya.

Seperti kutipan berikut:

“Sialnya, paket TM ini licik. Telepon tidak otomatis diputus kalo durasi udah habis, tapi lanjut dengan memotong pulsa regular. Hal ini bikin Mamak suka matiin telepon mendadak. Mamak was-was kalo aja durasinya udah habis.”

“Ya memang Mamak tabung untuk kaliannya itu, anak-anak Mamak. Makanya kalo Mamak pelit soal uang jajan, kalian harus ngerti. Bukannya Mamak pake uang itu untuk hal-hal yang nggak jelas. Mamak kumpulin pelan-pelan. Mamak tabung. Karena Mamak tau suatu saat kalian pasti butuh.”


Buku Ngeri-Ngeri Sedap adalah buku komedi yang sarat akan motivasi yang layak untuk dibaca. Saya tertarik karena Bene menawarkan tentang kehidupan dan keluarganya sangat menarik.  Saya beri 4,5 dari 5 bintang deh :)

Akhirnya, realitas yang ada adalah ekspektasi saya dari beberapa bulan saya menunggu buku ini terbit. Menggembirakan. 
Horas!

4 komentar: