Gunungkidul, 30 Maret 2014
Awalnya sih nggak mau ikut, tapi
diajak ibu itu rasanya tidak sanggup untuk menolak, (padahal emang dasarnya
pengen). Rencana, kami yang terdiri dari Bapak, Ibu, Adek-adek, Kakak sepupu,
Budhe-budhe, Pakdhe dan saya sendiri (sekalian aja sebutin satu trah) pergi ke
Jogja untuk suatu keperluan yang tak mungkin aku tulis di sini, jadi tolong
jangan kecewa yaa.. *tetep songong*
Berangkat sih pukul 13.30 udah
dari rumah, tapi mulai berangkat ke Jogja itu baru pukul 16.30. hahahaa. Mobil
pan*her berbalut warna hijau tua keluaran tahun 1995an ini kami cus ke Jogja
dengan riangnya, saking riangnya kami bernyanyi-nyanyi di dalam mobil. Tapi
kalo aku riangnya karena sebuah alasan yang sangat melegakan, itu adalah karena
kemudi mobil dikuasai penuh oleh Pakdhe yang notabene lebih lihai dari ayahku
sendiri hahaha *ketawa jahat*. Kenapa? Karena jalanan Wonosari-Jogja sangat
padat men! Merayap! Hap! Lalu ditangk…..
Nggak heran, liburan panjang di weekend ini memang benar-benar
dimanfaatkan oleh banyak keluarga entah dari dalam kota atau luar kota untuk
berlibur di beberapa pantai di Gunungkidul. Ah memang mempesona kok, nggak
heran jugaa :))) *mencoba tangguh*
Aku membawa sebuah novelku yang
belum sempat terselesaikan (padahal dibuka aja belum).
Novel dari seorang penjelajah twitter bernama Zia Ulhaq (@zulhaq_) dengan judul Home Tweet Home menemani detik demi detik yang menjadikannya menit di dalam mobil. Terimakasih..
Novel dari seorang penjelajah twitter bernama Zia Ulhaq (@zulhaq_) dengan judul Home Tweet Home menemani detik demi detik yang menjadikannya menit di dalam mobil. Terimakasih..
Kebayang nggak macet padat
merayap dan di depan belakang banyak banget bis-bis luar kota yang mengerikan
bagai tugas liburan yang menumpuk? Rasanya kayak dapet nilai dibawah KKM dan
kamu harus mengulangnya sendiri di ruang guru yang serasa pengap. Iya kayak
gitu.
Yang harusnya bisa 2 jalur dalam
satu jalan raya, ini bisa-bisanya disulap langsung jadi sejalur setengah (kalo
saya bilang) dalam satu jalan raya. Hebat manusia sekarang ya, ckckck. Mobil bapak
pun akhirnya ngikut juga (akhirnya). Hahaha ternyata saya juga termasuk orang
hebat bukan?
Mungkin polisi lelah
menanganinya, aku yang hanya bisa menatap miris dari dalam mobil nggak tau
harus bagaimana mengatasinya. Ya mungkin satu-satunya jalan adalah sabar. Sabar
pak polisi, bapak pasti bisa kok! *kirim doa*
Tak ada bedanya ketika perjalanan
pulang. Kendaraan dari arah berlawanan, sebut saja arah Wonosari menuju Jogja
begitu padat merayap. Nggak putus-putus. Mungkin panjangnya (baca: lamanya) hubungan
seseorang tak ada yang mampu menandingi macetnya jalan Wonosari-Jogja malam ini.
*ketawa sinis*
Alhasil, sebagai akibatnya rumah
makan yang terkenal lezatnya di pinggir-pinggir jalan raya terpaksa segera
tutup karena habisnya stock menu hari ini. Sial. Aku menahan lapar dengan
imutnya sambil membaca novel dengan bantuan sinar lampu dari kendaraan di
belakang. Cemerlang bukan? *ketipketip*
Rencana A sih ke rumah makan
bakmi jawa, tapi dengan terpaksa seisi mobil harus menahan lapar sedikit lebih
lama. Lanjut ke rencana B, ke rumah makan ayam goreng, taraaa hasil nihil lagi.
Rencana C ke rumah makan yang baru, namun fakta berkata lain. ya aku merasa
ditertawakan keadaan. Dan saatnya aku bilang “This is the end of your life.” *terkapar*
Finally, kami loncat ke entah rencana ke berapa. Kami makan di
depan rumah makan lesehan di depan rumah budhe. Iya, di depan rumah budhe. Hih!
Tapi tak apa, tetap lezat dan Alhamdulillah
rasa lapar udah pergi jauh-jauh melancong ke negeri seberang. :p
Macet masih menggelayuti pikiran,
bagaimana tidak? Sudah sampai di tengah kota Wonosari, antrian kendaraan yang
ingin bebas tetap saja tiada putus. Memang Gunungkidul mempunyai segudang
keindahan yang (mungkin) belum semua terjamah. Sekarang waktunya Gunungkidul
mempunyai nama, saatnya Gunungkidul menjadi pusat amatan para wisatawan. Saatnya
Gunungkidul lebih mempunyai nama di setiap sudut nusantara. Semoga.. amiinnn..
:)
“Gunungkidul, The Hidden Paradise
of Jogja” - @KabarGunkid
0 komentar:
Posting Komentar