SEPI
Oleh: Muthiasari Atifa
Ramadhani
memeluk deru sepi
dan harapan adalah teman sehari-hari
apakah tunggu masih harus dinikmati
kala waktu semakin banyak memenjarakan diri
ketika rindu kian membuncah
maka banyak cara terbesit untuk membuatnya pecah
salahkah aku selalu merenda harapan
untuk apa yang selalu aku inginkan
namun engkau sibuk bernyanyi lagu ratapan
atas sikapku mencumbui kesepian
Jogjakarta, 19 Februari
2016.
Dibuat untuk dijadikan musikalisasi pada pementasan teater naskah Dewi oleh Teater Mishbah yang ditampilkan pada 15 Maret 2016 di Stage Tari Tedjokusumo FBS UNY.
0 komentar:
Posting Komentar